Published Desember 17, 2009 by with 0 comment

Predikat Orang Taqwa


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ،
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ 3 x
أللهُ أكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةُ وَأَصِيْلاً، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْدًا لِّلْمُسْلِمِيْنَ، وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، وَنَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، وَهُوَخَيْرَ النِّعَمِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مَنِ اصْطَفَى، مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِاللهِ،
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَّالاَهُ. اَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

اَللهُ أكْبَرُ اَللهُ أكْبَرُ اَللهُ أكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ
Kaum muslimin Saudaraku yang berbahagia,
Marilah kita sejenak memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah swt., pada pagi hari ini kita semua dipertemukan oleh Allah di tempat yang mulia, untuk merayakan idul fitri 1432 H, setelah sebulan penuh kita semua menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw, keluarga dan shohabatnya, serta siapa saja yang mencintai dan mengikutinya.
Atas dasar keimanan kita semua, kita telah diperintah oleh Allah swt., melalui firman-Nya yang tertulis dalam al Qur’an untuk menjalankan puasa.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .

Alhamdulillah, seruan berpuasa itu telah kita jalankan sepenuhnya dengan ikhlas. Lebih dari itu, di bulan puasa ini, sebagaimana yang disampaikan dan sekaligus dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, sosok manusia yang paling mulia dan kita cintai, agar ibadah puasa disempurnakan dengan amal ibadah lainnya, seperti tadarrus al-Qur’an, sholat taraweh, bersedekah, zakat fitrah dan lain-lain. Semua itu telah kita jalankan bersama, sebagai pertanda ketaatan kita padanya. Semoga dengan itu semua, Allah swt., benar-benar mengangkat derajat kita sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan dan ridha-Nya.
Memang tidak semua orang yang berpuasa mendapatkan derajad taqwa, karena puasanya kurang sempurna, hingga dari puasanya itu hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga. Tetapi insya Allah puasa kita semua, tidak sebagaimana yang disinyalir oleh hadits tersebut. Puasa kita telah mendapatkan dampak yang positif dalam membangun pribadi kita semua.


اَللهُ أكْبَرُ اَللهُ أكْبَرُ اَللهُ أكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

Kaum muslimin dan muslimat, saudaraku yang berbahagia
Jika dalam ibadah haji, kita menyebut mereka yang menunaikannya sebagai tamu Allah, karena mengunjungi rumah Allah yaitu ka’bah, maka pada bulan suci Ramadhan apa salahnya kita, sebagai musafir dalam kehidupan ini, kita menyebut diri sebagai tamu bulan mulia yaitu Bulan Ramadhan. Sebagai seorang tamu, kita telah mengikuti apa saja yang digariskan oleh tuan rumah. Siangnya kita diwajibkan puasa, malamnya dianjurkan sholat tarweh dan tadarrus al Qurán, Semua telah kita jalankan sebaik-baiknya. Bulan Ramadhan sebagai tuan rumah selalu muncul setiap tahun, sedangkan kita hanya beberapa puluh kali saja menjadi tamunya. Semoga, kemuliaan Bulan Ramadhan juga menjadikan kemuliaan kita semua.
Kemuliaan Bulan Ramadhan itu ditandai dengan beberapa hal, yaitu di antaranya bahwa beberapa ayat al Qur’an diturunkan yang pertama kali pada Bulan Ramadhan. Bahkan menurut catatan sejarah, tidak saja al Qur’an yang diturunkan pertama kali di Bulan Ramadhan, melainkan juga kitab suci lainnya. Kitab Taurat, Zabur dan Injil semuanya juga diturunkan pada Bulan Ramadhan. Allah swt., memberikan keistimewaan pada Bulan Ramadhan.
Pada Bulan Ramadhan pula ditetapkan satu malam sebagai malam istimewa, disebut sebagai lailatul qadar. Lailatul qadar, ditegaskan oleh Allah swt., lebih utama dari seribu bulan. Maka, sangat mulia dan beruntung bagi siapapun yang mendapatkan malam yang istimewa itu. Selain itu, pada Bulan Ramadhan juga dicurahkan rahkmat dan ampunan Allah. Menurut berbagai riwayat pada Bulan Ramadhan, pintu-pintu sorga dibuka lebar-lebar, dan sebaliknya pintu neraka ditutup.

Catatan:
Khutbah di atas belum lengkap, silahkan download lengkapnya...

0 comments:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..