Published November 15, 2010 by with 0 comment

Wisata Ke Surga

Hidup ini adalah wisata - Wisata itu dimulai jauh sebelum kita lahir keduani, yakni ketika Allah mulai merencanakan penciptaan kita saat kita masih berada di alam ruh. Wisata kehidupan manusia semakin nyata sejak ruh ditiupkan ke dalam diri kita saat kita masih berada dalam kandung ibu kita. Wisata kehidupan ini adalah sebuah ketentuan dan kehendak Allah. Mau tidak mau, kita tetap berwisata. Siap atau tidak siap, kita tetap berwisata kehidupan. Yakin atau tidak yakin, kita tetap menjalani wisata ini. Inilah kehendak Allah, Penguasa dan Pemilik alam semesta yang tidak dapat dihindari atau ditolak oleh siapapun; apapun agamanya, setinggi apapun pangkatnya, sebanyak apapun hartanya dan sedalam apapun ilmunya.
Sesungguhnya dalam menjalankan wisata kehidupan ini, masnusia hanya terbagi dua. Pertama, yang sukses dalam menjalankan wisata dan menikmati lika liku yang dihadapi selama berwisata. Kedua, yang gagal menjalankannya dan tidak menikmati lika likunya. Apapun agama, kelompok, partai, profesi, kapanpun dan di manapun masnusia berada, manusia pada dasarnya hanya terbagi dua golongan. Yang suskes dan yang gagal dalam wisata kehidupan ini.

Sesungguhnya Allah telah menentukan bahwa wisata kehidupan masnusia itu terbagi menjadi lima periode. Pertama, periode kematian pertama; yakni saat kita masih di alam ruh, masih dalam perencanaan Allah dan belum dicipatakan dan dihidupkan di atas bumi ini. Kedua, periode kehidupan pertama; yakni saat kita diberi Allah jatah hidup di dunia ini. Ketiga, peride kematian kedua, yakni saat kita distop Allah jatah hidup di dunia dan dimasukkan ke dalam alam barzakh (pemisah antara dunia dan akhirat). Keempat, periode kehidupan kedua, yakni saat kta dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah dari kubur atau alam barzakh pada saat dunia dan alam ini Allah hacurkan (kiamat). Kelima, periode kembali kepada Allah, Tuhan Pencipta dan Pemilik alam alam semesta, Tuhan dunia dan akhirat.

Inilah lima periode wisata kehidupan manusia, siapapun dia, apapun pangkatnya, di manapun dan kapanpun dia hidup di dunia ini sebagaimana yang Allah jelasakan :
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (28)
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati (tidak ada), lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, dan kemudian Dia menghidupkan kamu kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. [QS. al-Baqarah (2) : 28]
Menarik untuk kita renungkan, bahwa dari lima periode wisata kehidupan yang kita lewati, hanya satu periode yang menentukan apakah kita sukses atau gagal dalam wisata kehidupan yang amat panjang dan abadi itu. Periode tersebut ialah periode saat kita menjalani kehidupan dunia ini. Adapun periode kematian pertama dan bahkan awal periode kehidupan pertama; dari dalam kandungan sampai remaja, kita sama sekali tidak diminta pertanggungjawaban apa-apa.
Demikian pula periode kematian kedua, perode kehidupan kedua dan periode kembali kepada Allah, kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa dan hanya menerima hasil dari apa yang kita yakini, kita ucapkan dan apa yang kita perbuat saat menjalani periode kehidupan pertama. Jika baik dan sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka kita akan menerima balsan yang baik pula. Jika buruk atau tidak sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, kita akan menerima balasan yang buruk pula, sebagaimana firman-Nya :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
"Maka siapa saja yang melakukan kebaikan kendati seberat inti atom, maka ia akan melihat (balasannya). Dan siapapun yang berbuat kejahatan kendati sebesar inti atom, maka ia pasti akan melihat (balasannya)." [QS. al-Zalzalah (99) : 7-8] Download lengkapnya...

0 comments:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..