Published Maret 16, 2012 by with 0 comment

ABUL KALAM AZAD (Nasionalisme India)

ABUL KALAM AZAD 
(Nasionalisme India)

BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada abad kesembilan belas,umat Islam India dapat dikatakan masih hidup dengan tradisi kebesaran dan kemegahan masa lalu. Tetapi pada abad kedua puluh,sebagian dari rakyat muslim India telah bangkit dengan visi yang bercampur aduk antara kebesaran masa lalu yang telah hilang dan impian kebesaran yang akan datang.
Jika kita membahas tentang pergolakan pemikiran Islam di India dan Pakistan juga di dunia Islam lainnya maka kita mengetahuai bahwa gerakan pemikiran itu tidaklah terjadi dalam kekosongan dorongan dari luar,kuat ataupun lemah,adalah erathubungannya dengan kebiasaan berpikir dan system ide yang ada dalam pikiran musim itu sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan untuk dapat memahami pemikiran moderen dalam Islam,baik di India dan Pakistan maupun lainnya, kecuali kita harus memahami latar belakang dari ide-ide Islam yang ada. Untuk mengetahui pemikiran Islam moderen di India dan Pakistan, latar belakang yang paling memberi petunjuk adalah keadaan Islam pada abad kesembilan belas atau paling awal pada abad kedelapan belas. Tetapi itulah soal-soal yang menjadikan pengetahuan kta sangat terbatas karena kurangnya literatur. Para penulis memusatkan pembahasanya pada abad-abad pertama dari perkembangan ilmu kalam dan fiqhi dan timbulnya tasawuf dan tarikat. Setelah abad ketiga belas atau sekitar itu orang menduga bahwa dari seg agama ,Islam mengalami kemandekan yaitu tetap berada dalam bentuk yang dicetak oleh ulama-ulama dari abad-abad pembentukan sebelumnya, bahkan sering kali mereka beranggapan kalaupun ada perubahan,maka perubahan iyu berisi kemunduran.

Para pemimpin muslim India pada pertengahan abad kesembilan belas hidup dengan kehidupan yang baru ,berpikir dengan pikiran yang baru lain dari kehidupa dan pemikiran rang-orang tua dan nenek-moyang mereka. Sejarah ide Islam India pada waktu penjajaan inggris menggambarkan beberapa aspek yang stiap aspek berada sejajar dengan perkembangan baru dalam lingkungan social negeri itu .
Di antara sekian banyak tokoh pembaharu muslim di India Nama Abul Kalam Azad juga merupakan salah satunya, Beliau berusaha memperjuangkan Nasionalisme India meskipun hasilnya tidak semaksimal yang beliau harapkan.

B. Rumusan Dan Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka penulis dapat memberikan rumusan dan batasan masalah sebagai berikut:
1. Siapakah Abul Kalam Azad itu ?
2. Sejauh manakah peran Abul Kalam Azad dalam memperjuangkan Nasinalisme India ?

--------------------
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Abul Kalam Azad
Waktu kecilnya Abul Kalam Azad adalah anak yang penuh dengan misteri,pengagum-pengagumnya telah berusaha dengan segala kekuatan untuk menjadikannya seorang leendaris, yang kemngkinan agak berlebihan dalam usahanya tersebut. Umpamanya ,tidak jelas siapa nama dia yang sebenarnya, kadang-kadang ia dipanggil Ahmad dan kadang-kadang Muhyiddin. Tetapi dalam surat pertamanya ditemukan ia menandatanganinya dengan nama “ Ghulam Muhyiddin”. Dari sedikit informasi yang tersingkap ke khalayak umum,mungkin untuk mengambil kesimpulan bahwa ayahnya seorang ulama juga seorang pir ( Syaikh tarikat ),meninggalkan Bombay pada abad ke-19 kemudian menetap di mekkah. Dan di sana Abdul Kalam Azad dilahirkan pada tahun 1888. sepuluh tahun kemudian ayahnya kembali ke India dan menetap di Calcutta karena ia mempunyai banyak tarekat di Bengali Timur.Azad dibesarkan dalam suasana agama dan dididik pada pendidikan Islam kuno .
Didikan pertama diperolehnya di Mekkah dan didikan selanjutnya di Al-Azhar di Cairo. Setelah orang tuannya meninggal ia pergi k India dan menetap di sana untu selama-lamanya.Dari perguruan-perguruan di Mekkah dan Cairo ia hanya memperoleh pengetahuan bahasa arab dan agama. Kepada pengetahuan ini ia tambahkan pengetahuan bahasa Inggris dan ilmu-ilmu pengetahuan modern Barat,yang dipelajarinya atas usaha sendiri setelah belarada di India. Ia idak ingin menjadi ulama seperti orang tuanya,tetapi bercita-cita menjadi pengarang da politikus.
Ayah Azad adalah salah seorang Syaikh tarekat yang brpengaruh, yang dalam dunia spiritual sejajar dengan aristocrat dalam hal-hal duniawi. Apabila mau,ia bisa hidup dengan nyaman dari hadiah-hadiah dan kebaktian-kebaktian dari muri-murid ayahnya. Tetapi anak muda yang percaya diri ini menyimpang dari jalan ayahnya. Pada usia yang muda ia sudah berketetapan hati untuk berjuang dengan penanya. Dalam segala hal,ia merupakan anak yang cerdas. Ia ingin menulis riwayat hidup Al-Gazali pada waktu ia berumur dua belas tahun. Dua tahun kemudian ia menulis artikel-artikel ilmiah di Makhzan, majalah sastra yang paling baik pada waktu itu. Salah satu artikel-artikel itu (dan ini adalah khas sekali) adalah mengenai kekuatan dan pengaruh surat kabar dan tulisannya yang lain adalah artikel bersambung yang ia sanggupi tenang sejarah puisi persia. Ia juga mulai menghadiri pertemuan-pertemuan nasional,dan orang-orang yang hadir di situ heran melihat anak muda ajaib yang masih ingusan itu, melihat pembahasan sastranya yang serius mereka menyangka bahwa pasti orang itu adalah orang dewasa, tapi nyatanya mereka berhadapan dengan anak yang baru berumur enam belas tahun

B. Abul Kalam Azad Dan Nasionalisme India.
Di Zaman kekuasaan Inggris muncul sejumlah pemikir muslim yang memperjuangkan kemajuan umat Islam melalui pemurnian, pembaharuan pemikiran dan berbagai gagasan untuk melepas diri dari belenggu penjajahan dari sejumlah pemikir Abul Kalam Azad adalah salah satunya.
Peranannya dalam lapangan pemikiran pembaharuan dalam Islam kurag menonjol jika diperbandingkan dengan kegiatnnya dalam bidang politik. Penilis-penulis menyebut bahwa dimasa mudanya ia adalah seorang pan-Islamis dan kemudian berobah menjadi nasonalis India yang berpengaruh kepada golongan intelegensia Islam India adalah Abul Kalam di masa mudanya. Pemikirannya dalam bidang agama tidak seliberal pemikira Ahmad Khan, sebagai murid Sibli ,Pembaharuannya kelihatan bersifat moderat, tujuannya seperti tersebut dalam Al-Hilal ialah melepaskan umat Islam dari pemikiran-pemikiran abad pertengahan dan taklid. Ia menganjurkan kembali kepada al-Qur`an dan untuk keperluan ini ia terjemahkan al-Qur`an kedalam bahasa urdu dengan diberi tafsiran. Al-Qur`an harus dipahami sebagaimana ia terlepas dari pemikiran ahli hukum,sufi,teolog,filosof dan sebagainya.
Kemunduran umat Islam selain disebabkan oleh dogmatisme dan sikap taklid tersebut juga disebabkan oleh keadaan umat Islam tidak lagi seluruhnya menjalankan ajaran-ajaran Islam. Kebangkitan umat Islam dapat diwujudkan selain dengan melepaskan diri dari faham-faham usang,juga dengan melaksanakan ajaran Islam dalam segala bidang kehidupan umat dan kekuatan umat Islam akan timbul kembalidengan memperkuat tali persaudaraan dan pesatuan umat Islam seluruh dunia.
Sebagai nasionals India ia mempunyai pengaruh terutama dikalangan umat Hindu. Ia diharapkan akan dapat menarik golongan Islam India ke pihak partai kongres. Ia memang tidak segan-segan mengkritik Gerakan Algarh. Pendidikan moderan yang dibawah Sayyed Ahmad Khan hanya menghasilkan orang-orang yang berjiwa pegawai dan tunduk serta patuh pada Inggis. Sikap anti nasionalisme India tidak ada pertentangan. Semua umat manusia bersaudara dan darah seorang Islam.Rasa umat Islam terhadap mayoritas Hindu, menurut pendapatnya tidak mempunyai dasar. Jika umat Islam ingin tetep hidup dan tinggal di India ,mereka harus memeluk orang hindu sebagai tetangga dan saudara.dan jika umat Islam masih curiga dan takut pada merdeka ,Umat Islam haruslah tahan dijajah oleh bagsa dari luar. Tetapi ajaran Islam demikian menjelaskan lebih lanjut sekali-kali tidak membolehkan umat Islam mengorbankan kemerdekaan, untuk kesenangan hidup. Umat Islam harus bekerja sama dengan saudara-saudaranya dari golongan Hindu,Sikh, Parsi dan Kristen untuk membebaskan tabnah air dari perbudakan. Umat Islam harus berjuang untuk memperoleh hak dan kemerdekaan mereka. Kemerdekaan tanah air India sudah menjadi tujuan nasional dan Abul Kalam akan hidup untuk mencapai tujuan nasional itu. Jalan untuk mncapai tujuan itu, menurut pendapatnya bukanlah meminta-minta dengan mengirim petisi dan delegasi. Lawan yang dihadapi mempunyai kedudukan dan peralatan yang kuat. Terhadap lawan yang demikian sikap lembut tidak berarti dan haruslah dipakai sikap tekanan dan kekerasan. Pernah dikatakan bahwa tujuan Al-Hilal antara lain ialah menggerakkan umat Islam India untuk bangkit melepaskan diri dari kekuasaan asing.
Tulisan-tulisan Abul Kalam mempunyai pengaruh yang langsung pada kehidupan agama uamt muslim India. Sudah barangtentu sebagian besar dari mereka itu tidak pernah bersikap masa bodoh terhadap agama. Dan beberapa tahun sebelum terbitn Al- Hilal.Viqarun Mulk tela mulai dari Aligarh suatu era kehidupan agama yang ortodoks(Sunni) dan kekerasan dalam melaksanakan ajaran agama yang pengaruhnya tidak kecil terhadap sikap generasi muda. Tetapi Abul Kalam mendekati masalah ini dengan semangat baru,dan membawa kepada pendapatnya untuk menjadikan agama sebagai dasar bagi semua hal dengan bantuan pena yang sangat kuat. Ini membawa kepada kebangkitan agamis dan dalam suasana iman dan antusiasme yang baru,sikap apologetik Sayyid Ahmad Khan terhadap beberapa aspek dalam Islam dan usahanya untuk mnysuaikan Islam dengan sains moderen,kehilangan daya tariknya.
Abul Kalam menekankan bahwa “Politik” dan “Agama” adalah kembar dan sudah tentu hal ini membawa kepada para pemimpin agama untuk menaruh perhatian lebih besar kepada politik kebaikan pengaruh perkembangan inin baik agama maupun politik ditantang bahkan dalam kolom-kolom Al-Hilal sendiri. Ditekankan oleh seorang koresponden yang berpengauh bahwa ketekunan para pemimpin agama dan politik akan mempunyai pengaru jelek terhadap kegiatan-kegiatan agama. Dari pengalaman menunjukkan bahwa dalam politik ulama cenderung hanya mengikut dari para ahli politik dalam masalah-masalah politik itu lebih hidup bagi massa pada umumnya dan Azad menerima dukungan yang sangat kuat dari bagian komunitas yang berpengaru.

Dalam masalah politik dalam negeri, Abul Kalam Azad tidak langsung menentang pendapat Vikarul Mulk, bahwa umat Muslim harus meneruskan untuk mempunyai tempat berpijak tersendiri.Ia jarang sekali menulis tentang masalah ini, dan orang akan kehilangan jejak jika meneliti jilid-jilid yang besar dari Al-Hilal untuk menemukan satu artikel pun tentang “ Hubungan Hindu - Muslim”atau subyek seperti “Hari depan umat muslin India”. Editor Al-Hilal tampak tidak tertarik untuk membicarakan masalah umat muslim India, tapi salah satu artikel tentang kontroversi kontemporer menunjukan catatan-catatan yang kuat tentang masalah hindu-muslim yang menjadi penting pada akhir sejarah kehidupan Maulana Abul Kalam Azad. Dalam satu artikel yang membahas tentang pindah agamanya (conversi) orang-orang Hindu menjadi Muslim,ia menulis:
“ Tidak ada perlunya untuk takut kepada oranorang Hindu . engkau harus takut hanya kepada Allah, engkau adalah tentara Allah,tetapi engau melepaskan baju seragam yang diberikan oleh Allah kepadamu, pakailah baju seragam itu dan seluruh dunia akan takut kepadamu. Apabila engkau ingin tetap di India dan tetap ingin hidup,maka kau harus memeluk tetangga-tetanggamu. Engkau telah melihat hasil dari sikap menjauhkan diri dari mereka,sekarang ini kau harus bekerja sama dengan mereka. Apabila ada gangguan dari pihak mereka ,jangan dihiraukan. Kau harus melihat kedudukanmu dalam bangsa-bangsa di dunia. Engkau adalah wakil Tuhan di bumi. Begitulah maka seperti tuhan kau harus melihat segala sesuatu dari atas ,sekalipun bansa-bangsa lain tidak bersikap manis terhadap kau, kau harus bersikap baik terhadap mereka. Yang tua memberikan maaf kepada kesalahan akan muda. Mereka tidak akan melawan dan tidak menerit sekalipun mereka disiksa oleh anak-anak muda itu!”

Telah dilihat bahwa banyak di antara umat Islam yang tidak sepaham dengan Abul Kalam tentang ide nasionalisme India dan politik bersatu dengan mayoritas umat hindu dalam satu negara. Untuk menghadapi umat Islam dan organisasi tersebut, Abul Kalam melihat perlunya kekuatan Islam yang ada di partai Kongres di satukan. Untuk itu dibentuklah di tahun 1929 Kelompok Nasionalis Islam da partai Kongres, yang diketahui oleh Abul Kalam sendiri. Tujuan kelompok ialah membangkitkan jiwa patriotisme dikalangan umat Islam India dan mencari penyelesaian tentang perbedaan faham dan tujuan antara umat Islam dan Umat Hindu.

Usaha yang dijalankan Abul Kalam Azad itu tidak membawa hasil .Umat Islam tidak bisa menghilangkan kecurigaa mereka terhadap Hindu, apalagi setelah ternyata bahwa orang-orang partai kongreslah ,sebagai hasil pemilihan tahun 1937, yang berkuasa di daerah-daerah. Liga muslimin tidak dihargai dan Umat Islam erasa kedudukan mereka menjadi tedesak. Di kalangan nasionalis Islam yang bergabung dengan partai kongres ada yang sudah kurang tertarik pada ide nasionalisme India. Sungguhpun demikian Abul Kalam tetap pada pendirian dan peruangannya untuk mencapai kemerdekaan India ,Ia yakin bahwa problem Islam –Hindu akan dapat diselesaikan setelah tercapainya kemerdekaan.
Perkembangan selanjutnya dari pembaharuan dan politik India ,tidak membawa kepada apa yang dicita-citakan Abul Kalam Azad. Yang tercapai bukanlah kemerdekaan India yang utuh tetapi pecahnya India menjadi dua negara, negara unat Islam dan negara umay Hindu.
Dari apa yang telah di paparkan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap pembaharuan yang dilakukan tidaklah serta merta dapat diterima oleh orang-orag setempat hal ini disebabkan berbedanya dalam memehami ajaran Islam, Oleh karenanya Umat Islam harus kembali kepada ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya, Segala bid`ah yang tidak sesuai dengan Islam dan yang membawa kepada kemunduran dan kelemahan Umat Islam harus dibuang.

-----------------
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu maka. Penulis dapat menarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Abul Kalam Azad dapat dikatakan sebagai seorang tokoh pembaharuan Islam di India yang memperjuangkan Nasionalisme masyarakat India.
2. Peranan Abul Kalam Azad dalam menyatukan antara umat Islam Dan umat Hindu Tidaklah berjalan sesuai apa yang diharapkannya hal ini di sebabkan adanya faktor kecurigaan dari masing-masing pihak serta kebanyakan dari mereka telah meninggalkan ajaran murni setiap agama.

B. Saran

Makalah yang ada ditangan para audiens saat ini masih sangat jauh dari arti kesempurnaan olehnya itu, penulis mengharapkan masukan serta arahan dari rekan-rekan khususnya kepada dosen pemandu mata kuliah,demi kesempurnaan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA

Ali,Mukti, Aliran Pemkiran Modern dalam di India dan Pakistan, Bandung: Mizan,1993
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Houeve, 1997
Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerak,Jakarta: Bulan Bintang,1982
Encylopedia Of Islam and The Muslim World, Thompson Gale,2004

0 comments:

Posting Komentar

Silakan titip komentar anda..