Published Mei 19, 2012 by with 4 comments

Filsafat Lembo Ade

Lembo Ade - Istilah yang satu ini hingga sekarang belum bisa saya artikan dengan bahasa Indonesia secara sempurna. Pada kesempatan ini saya coba uraikan pelan-pelan, dengan berbagai keadaan dan peristiwa penempatan "Lembo Ade" ini. Namun sebelumnya saya coba definisikan terlebih dahulu.
Secara Terminologi : Lembo ade terdiri dari dua kata yaitu lembo dan ade. Lembo diartikan lapang, luas, tinggi, besar, sabar, tawaddu. Sedangkan Ade diartikan hati, wibawa (kewibawaan).

Lembo ade dalam peristiwa dan keadaan:

  • Bermakna sabar, ketika menghadapi musibah atau mendapatkan cobaan-cabaan baik berat mau ringan-ringan saja. (contoh ungkapan: lembo ade arie, cinae, ndede waupa morini..)
  • Bermakna Semangat, ketika ingin meraih cita-cita, seperti melanjutkan pendidikan lebih tinggi, mengejar/mengadu nasib supaya lebih baik. Contoh ungkapan: (kalemboku ade lau tana'o, lao ngupa karawi mane'si berhasil")
  • Bermakna Doa, ada harapan keinginan sehingga akan kembali kepada sang Khalik (pencipta).

Kalembo ade, filsafat ini sangat sering terdengar bila tamu ke rumah, tuan rumah selalu katakan, setelah menghidangkan beraneka makanan: 'kalembo ade' mena, cina, ari, amancawa, dll. Atau, kalo ada yang ditimpa musibah, biasanya ditenangkan dengan kalimat : 'kalembo ade amancawa, kawarapu Ruma' (artinya: kalembo ade saudariku, ingatlah Allah). Atau, kalau kita mendapatkan bantuan or pertolongan, si penolong biasanya bilang : "kalembo ade amania" (kalembo ade saudaraku).

Tapi sebenarnya masih sulit juga mencari padanan artinya dalam bahasa Indonesia, kalau secara morfologinya ; kalembo ade,, lapangkan hati (kalembo=lapangkan,, ade=hati).. secara semantik mungkin lebih ke 'SABAR'. Nah keanehannya di sini,, kalo pas bertamu di kasih macam-macam, sampai2 si empunya sibuk nyari makanan apalagi yang bisa disuguhi buat si tamu. Dan, setelah semua pelayanan bwt tamu plus sikap ramah tamah, si empunya tetap bilang:"kaembo ade…kalembo ade…".

Catatan:
Pembaca sekalian, yang lebih paham filsafat "lembo ade", boleh sharing di sini.


Read More
Published Mei 14, 2012 by with 0 comment

Perkembangan Modern di Dunia Islam


Periode Klasik (650-1250 M) : Zaman Kemajuan
  • Fase I (pertama) 650 - 1000 M : Masa Ekspansi, Integrasi dan Puncak Kemajuan
  • Fase II (kedua) 1000 - 1250 M : Masa Disentegrasi

Periode Pertengahan (1250 - 1800 M) : Zaman Kemunduran
Pada periode ini terdapat  dua fase:
  • Fase I (1250 - 1500 M) : Kemunduran (pertentangan antara suku dan golongan Islam meningkat)
  • Fase II (1500 - 1800 M) : Tiga kerajaan besar pada fase ini terdapat dua zaman:
  1. Zaman kemajuan (1500 - 1700 M): Tiga kerajaan besar (Kerajaan Utsmani [Ottoman Empire] di Turki, Safawi di Persia, dan Mughal di India).
  2. Zaman Kemunduran total (1700 - 1800 M): Semua negara Islam dikuasai/dijajah oleh Eropa/Barat.
Pendudukan Napoleon di Mesir (1798 M) dan Pembaruan di Mesir
Napoleon bersama armadanya dari Perancis mendarat di Alexandria pada tanggal 2 Juni 1798 dan pada tanggal 22 Juni 1798 sudah menguasai wilayah Mesir.
Napoleon ke Mesir bukan hanya membawa tentara, akan tetapi terdapat 500 kaum sipil yang ahli dalam berbagai bidang ilmu; dua set percetakan dengan huruf latin, Arab dan Yunani. Jadi ekspedisi itu bukan hanya untuk kepentingan militer tapi juga utnuk kepentingan ilmiah. Maka dibentuk Institut 'Egypte. Orang Mesir diperbolehkan mengunjungi Institut itu. Untuk itu, Abd al-Rahman al-Jabarti, ulama besar Mesir menulis "Saya lihat di sana benda-benda dan percobaan ganjil yang menghasilkan hal-hal besar untuk dapat ditangkap oleh akal seperti yang ada di pikiran kita.
Alat ilmiah yang di maksud adalah teleskop, mikroskop, alat-alat percobaan kimiawi dan lain-lain.

Periode Modern (1800 M - Sekarang)
Pada periode modern merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam atas kelemahan dan menyadarkan mereka bahwa barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi dunia Islama. Raja-raja dan pemuka Islam melau memikirkan usaha meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. di periode inilah timbulnya ide-ide pembaruan dalam Islam.

Pemakaian Istilah Modern
Perkembangan Modern di Dunia Islam - Istilah Modern dikenal dengan at-Tajdid (pembaruan), artinya 'baru' belum ada sebelumnya.
Istilah modern atau modernisme di Barat mengandung arti fikiran, ajaran, gerakan dan usaha untuk merubah faham, adat istiadat, istitusi lama dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK.
Di Dunia Islam, modernisasi mengandung arti fikiran dan gerakan untuk menyesuaikan faham-faham keagamaan dengan perkembangan yang baru yang ditimbulkan iptek. Dengan tujuan untuk melepaskan umat Islam dari suasana kemunduran untuk selanjutnya membawa mereka ke arah yang maju (kemajuan).

Apa yang dibarui dalam Islam?
Sebenarnya, menurut konsep Islam, yang dibarui itu adalah interpretasi terhadap kandungan ayat al-Qur'an dan hadis nabi, sesuai dengan kondisi zaman, terutama yang berkaitan dengan kehidupan keduniaann atau kemasyarakatan. Bukan ayat dan hadis yang diubah, dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah, ibadah dan akhlak.

Berikut tokoh-tokoh pembaruan, silahkan klik link untuk mendapatkan makalah dari masing-masing pembaru:

A. Pembaruan di Mesir
Muhammad 'Ali Pasha : Usaha dan gerakan pembaruannya
At Tahthawy : Ide-Ide Patriotisme dan Nasionalisme Mesir
Jamaluddin Al-Afgani : Pan-Islamisme dan ide lainnya
Muhammad 'Abduh : Anti Jamud, Rarional dan Pembaru Pendidikan
Sayyid Rasyid Ridha : Ide Pembaruannya
Qasim Amin : Emansipasi Wanita
'Ali 'Abdu al-Raziq : Khilafah, Pemerintahan dan Negara dalam Islam
Jamal 'Abd al-Nashir : Nasionalisme dan Sosialisme Arab
Thaha Husain : Islam dan Sekularisme

B. Pembaruan di Turki Usman
Sultan Mahmud II  :  Gagasan Pembaruannya
Tanzimat : Piagam Gulhane dan Humayun
'Utsmani Muda : Konstitusi 1876
Turki Muda : Anti Absolutisme Sultan
Tiga Aliran Pembaruan di Turki : Barat, Islam, dan Nasionalisme
Mustafa Kemal Attaturk : Negara Republik Sekuler
Republik Turki : Gerakan kembali ke Islam

C. Pembaruan di India dan Pakistan
Gerakan Mujahidin : Ide-ide Pembaruannya
Sayyid Ahmad Khan : Ide-ide Pembaruannya
Sayyid Ameer 'Ali : Islam Rasional dan Metode Perbandingan
Muhammad Iqbal : Teori gerak dan Kedinamisan Islam
Muhammad 'Ali Jinnah  :  Nasionalis India dan Pendirian Republik Pakistan
Abul Kalam Azad : Nasionalisme India
Abu al-A'la al-Maududi : Theodemokrasi

D. Pembaruan di Indonesia
Syarikat Islam : Gerakan Pembaruan Politik Islam
Muhammadiyah : Gerakan Sosial Keagamaan
Nahdlatul Ulama : Gerakan Sosial Keagamaan
Harun Nasution : Islam Rasional
Nurcholish Madjid : Modernisasi, Sekularisasi dan Desakralisasi
Abdurrahman Wahid : Hubungan Islam dan Negara
Munawir Sjadzali : Reaktualitas Hukum Islam

Kemajuan IPTEK Modern Masuk di Dunia Islam
Kemajuan iptek modern memasuki dinia Islam sesudah memasui abab ke 19 M, yang dipandang sebagai permulaan periode modern. Kontak dengan dunia barat selanjutnya membawa ide-ide baru ke dunia Islam, seperti rasionalisme, nasionalisme, demokrasi, dan sebagainya. semua ini menimbulkan persoalan-persoalan baru, dan pemimpin-pemimpin Islam-pun mulai memikirkan cara mengatasi persoalan-persoalan itu.

Abab ke 20: Abad kebangkitan Islam di Indonesia.
Pada abad ke 20 ini, umat Islam di Indonesia bangkit melawan penjajah melalui berbagai upaya, seperti memajukan pendidikan, menentang penjajahan dengan peperangan dan lain-lain.
Read More
Published Mei 12, 2012 by with 4 comments

Blog Vs Poker

bermain poker di warnet
Petang tadi (Malam Minggu, 12/05/2012), saya jalan-jalan ke salah satu kampus di Makassar, lalu menuju pondokan mahasiswa (bukan asrama mahasiswa). Menelusuri stapak demi stapak, dijumpai warnet (warung internet) di sana. Saya melirih ke dalam warnet tersebut dan perhatikan apa yang diakses oleh users (pengguna-pengguna). Oh ternyata, mereka asyik main poker (aplikasi Facebook.com). Penasaran, melihat mereka asyik bermain game poker tersebut saya terpanggil mengamatinya. Tak disangka ternyata didalam warnet ada orang yang saya kenal. terjadilah ngobrol sambil tanya apa kegiatan, di mana tinggal sekarang dan banyak hal.
Sementara itu, tiba-tiba seorang user selesai main. Melihat kekosongan itu, saya ambil alih dan mulai browsing. Seperti biasa, langsung googling mencari bahan makalah untuk kuliah besok, sambilan buka tab baru dan buka blogger.com.
Setelah masuk blogger.com, teman ini mulai mendekat sambil mengamati dengan seksama apa yang saya lakukan dengan blog ini. Mungkin karena sudah telampau penasaran akhirnya dia angkat bicara dan bertanya. Apa yang kamu bikin itu? untuk apa itu? menghasilkan apa?. Sekali bertanya, tak tanggung-tanggung langsung mengena dan tepat sasaran. Jangan-jangan beliau ini, baru belajar filsafat sebelum ke warnet. :D
wow... wow...wow... inilah keherenan yang terungkap dalam benak. "kirain semua mahasiswa sudah kenal dengan blog?". Rupanya keseharian mereka hanya poker, poker dan poker. Jadi, wajar kalau materi blog ini mereka tak begitu mengerti. Aneh - saja bagi mereka, ketika tiba-tiba ditengah mereka ada yang buka blogger, ini merupakan pemandangan baru. Menjawab pertanyaan ketiga dari teman tadi, "menghasilkan apa?". Ngeblog itu tergantung yang punya blog, entah sekedar hobi, entah pembelajaran sebagai penulis, entah mencari dollar atau rupiah, ataukah sebagai perkenalan hal-hal yang mau dikenalkan dan banyak hal yang dapat dilakukan dalam ngeblog. tak sedikit orang ngeblog karena ingin beramal dengan membagi informasi, tulisannya sehingga orang terbantu. dan tak sedikit web master atau master-master web bermula dari seorang blogger. Nah, sekarang saya bertanya. Poker menghasilkan apa?. Bantu saya mendapatkan jawabannya, tulis pada kotak komentar di bawah.
Read More
Published Mei 10, 2012 by with 2 comments

SNMPTN (SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI)

SNMPTN - Tahun 2012 telah dibuka dengan resmi hari ini, maaf, ini adalah bukan laman atau situs resmi SNMTPN. Lalu kenapa mesti posting masalah ini? Saya cuman mau ingatkan pada adik-adik yang hendak mendaftar sebaiknya baca dulu dengan teliti langkah-langkah pendaftarannya, agar anda tidak rugi dan menyesal. Pendaftaran secara online adalah bahagian dari seleksi ini, karena anda dituntut agar mengerti dengan teknogi (Internet) ini. Oleh karena itu, sebelum terlalu jauh anda mengklik-klik link yang ada pada  SNMTPN sana, sebaiknya baca tips berikut:
  • Pembayaran, sebelum anda melakukan langkah-langkah pada pendaftaran, terlebih dahulu anda harus memiliki PIN dan KAP. Bagaimana mendapatkannya? Siapkan duit anda 500 rb. (hitung kotornya). Berangkat ke Bank Mandiri atau boleh melalui Mandiri Internet. atau lebih jelasnya dan baca baik-baik disini. oh ya.... ingat, jangan sampai "pin" dan "kap" dari Mandiri itu diketahui orang lain.
  • Pendaftaran, tahap ini juga sangat penting, disini identitas, tempat ujian dan lain-lainnya akan tercetak sesuai apa yang anda sudah ketik dan klik-kan. jadi jangan asal diisi, pastikan sesuai data riil anda. Maka dari itu, sebaiknya download tutorial Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, ini sangat membantu, dan download sesuai kelompok ujian anda saja, agar menghemat waktu dan bandwith.
  • Komentar, ini juga tak kalah pentingnya, kalau anda merasa terbantu, tersesat, atapun teraniaya dengan tips diatas titipkan ungkapan anda melalui komentar dibawah. salam 
Akhir tulisan, saya tutup dengan do'a : Sukses buat-mu kawan... amin.
Read More
Published Mei 09, 2012 by with 5 comments

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat Ilmu Pengetahuan - Bagi kehidupan manusia Pengetahuan sangat menentukkan dalam kaitannya dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Dari generasi ke generasi, manusuia memanfaatkan tradisi dan pengalaman sebagai pengetahuan dasar untuk memproduksi segala macam jenis kebutuhan sehari-hari.

Secara kodrat, dalam rangka mendapatkan pengetahuan yang khusus dan pasti itu diperlukan suatu metodologi khusus. Maksudnya diperlukan pendekatan, cara pandang, cara kerja dan sistem kerja tertentu. Fakta membuktikan bahwa manusia di dalam menghadapi objek ternyata tidak berkemampuan untuk memahami sekaligus isi materi yang terkandung di dalamnya. Objek sekecil atau sesederhana apapun, di dalam dirinya terkandung bagian-bagian dan jumlah jenisnya tidak dapat dihitung. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan pengetahuan yang khusus, konkret dan pasti harus dilakukan secara bertahap. Beranjak dari sudut atau sisi tertentu beralih ke sudut atau sisi yang lain, dengan peralatan metoda dan sistem kerja yang sesuai. Itulah yang disebut Pengetahuan metodologis atau Ilmu, atau Ilmu Pengetahuan

A. ARTI ILMU PENGETAHUAN

Dalam konteks, sementara ahli menyebut “ilmu” dan sementara lainnya “ilmu pengetahuan”. Secara kefilsafatan, boleh jadi mana yang tepat “ilmu pengetahuan” ataukah “ilmu”, bukan masalah serius. Karena filsafat memandang bahwa ilmu adalah pengetahuan yang benar menurut cara pandang tertentu, metoda dan sistem tertentu. Jadi, jelas bahwa di dalam ilmu terkandung pengetahuan, tetapi tidak sebaliknya.

Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary : 1979, tertulis ada dua istilah, ‘knowledge’ dan ‘science’. Knowledge, menjelaskan tentang adanya hal sesuatu diperoleh secara biasa atau sehari-hari (regularly), melalui pengalaman-pengalaman, kesadaran, informasi dsb. Science, di dalamnya terkandung adanya pengetahuan yang pasti, lebih praktis, sistematik, metodik, jadi ilmiyah dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi yang lebih bersifat fisis (natural). Jadi terlihat jelas bahwa ada saling hubungan antara keduanya. Knowledge (pengetahuan) mempunyai cakupan lebih luas dan umum; sedangkan, Science (ilmu) mempunyai cakupan yang lebih sempit dan khusus dalam arti metodis, sistematis, dan ilmiah.

B. OBJEK ILMU PENGETAHUAN
Menurut penjelasan Webster, ada beberapa penekanan mengenai objek, seperti sesuatu yang dapat dilihat dan disentuh, dan diindra; sesuatu yang dapat disadari secara fisis atau mental; suatu tujuan akhir dari kegiatan atau usaha; suatu hal yang menjadi masalah pokok suatu penyelidikan.
Jadi dapatlah dipahami bahwa apa yang dimaksud dengan objek adalah sasaran pokok atau tujuan penyelidikan keilmuan.

Macam-macam Objek
  • Objek Materi (material objek) = sasaran pokok penyelidikan berupa materi atau materi yang dihadirkan dalam suatu pemikiran atau penelitian.
  • Objek Forma (formal object) = menjelaskan pentingnya arti, posisi dan fungsi objek di dalam ilmu pengetahuan.

C. METODE ILMU PENGETAHUAN
Metode adalah suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik ilmiah, yang dipakai oleh suatu disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Jadi dapat dikatakan sebagai cara kerja ilmiah.
Sedangkan metodologi, adalah pengkajian mengenai model atau bentuk metode-metode, atauran-aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan.
Jika dibandingkan antara metode dan metodologi, maka metodologi lebih bersifat umum dan metode lebih bersifat khusus.

Dengan kata lain dapat dipahami bahwa, metodologi bersangkutan dengan jenis, sifat dan bentuk umum mengenai cara-cara, aturan-aturan dan patokan-patokan prosedur jalannya penyelidikan, yang menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan harus bekerja. Sedangkan metode adalah cara kerja dan langkah-langkah khusus penyelidikan secara sistematik menurut metodologi itu, untuk mencapai suatu tujuan yaitu kebenaran ilmiah.

6 langkah metode untuk memperoleh pengetahuan
  1. Keinsafan tentang adanya problema.
  2. Data yang relevan dan bersedia dikumpulkan.
  3. Data ditertibkan.
  4. Hipotesa dibentuk (diformulasikan).
  5. Deduksi dapat ditarik dari hipotesa, dan
  6. Verifikasi setelah analisis secara deduktif untuk sampai pada suatu kesimpulan.

D. SISTEM ILMU PENGETAHUAN
Sistem tertutup = sistem ini tidak memungkinkan bagi masuknya unsur-unsur baru ke dalamnya.
Sistem terbuka = sistem ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi masuknya unsur-unsur baru, agar dengan demikian memungkinkan bagi kelangsungan keberadaan adanya barang sesuatu.
Sistem alami = sistem ini memang sudah sejak semula merupakan suatu kesatuan yang utuh, dalam rangka tujuan yang telah pula ditentukan sejak semula.
Sistem buatan = sistem ini jelas merupakan hasil karya manusia. Hal ini diciptakan secara sengaja untuk memenuhi segala macam kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin kompleks, disebabkan oleh perkembangan kuantitas manusia itu sendiri.
Sistem berbentuk lingkaran =
Sistem berbentuk garis lurus =

E. KEBENARAN ILMIAH
Yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya, menurut norma-norma keilmuan. Adapun kebenaran yang pasti adalah mengenai suatu objek materi, yang diperoleh menurut objek forma tertentu, metoda dan sistem tertentu. Karena itu kebenaran ilmiah cenderung bersifat objektif, tidak subjektif. Artinya terkandung di dalamnya sejumlah pengetahuan menurut sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian.

SUMBER KEBENARAN
Di antara sekian banyak sumber, ‘rasio’ dan ‘pengalaman indrawi’ merupakan sumber utama sekaligus sebagai ukuran kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Sumber rasio lebih bersangkutan dengan objek-objek umum, abstrak dan non-fisis, sedangkan sumber pengalaman lebih bersangkutan dengan objek-objek yang khusus, konkret dan fisis. Kedua sumber itu di dalam filsafat dikenal “rasionalisme” dan “empirisme”

Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596 – 1650), dengan sikap keragu-raguannya terhadap segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri, ia mencoba mencari kebenaran yang jelas, tegas dan pasti. Dan kebenaran itu ada pada ide yang disebut idea innatae (ide bawaan, terang benderang), yang hanya dapat ditangkap dengan akal pikiran. Dengan kegiatan berpikir inilah Descartes menemukan sesuatu yang pasti, jelas dan tegas yaitu keberadaan diri sendiri. (Cogito ergo sum). Empirisme dipelopori oleh John Locke (1632 – 1704) = pada mulanya rasio manusia itu bagaikan tabula rasa (as a white paper). Adapun seluruh isinya yang kemudian membentuk ide itu berasal dari pengalaman indrawi. Pancaindra menangkap data-data dan lalu tergambar di dalam rasio.

TEORI UNTUK MENGUKUR KEBENARAN ILMIAH
Teori Koheren / teori saling hubungan / teori konsistensi = kebenaran tergantung pada adanya saling hubungan secara tepat antara ide-ide yang sebelumnya telah diakui kebenarannya.
Teori Koresponden = jika suatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan itu benar. Jika tidak, maka pertimbangan itu salah. Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan tentang fakta dan fakta itu sendiri.
Teori Kegunaan = kebenaran bersangkutan secara langsung dengan manusia, maka wajarlah jika masalah kebenaran perlu dipandang dari nilai kegunaannya.

"SAYA BERPIKIR, MAKA SAYA ADA"

Read More
Published Mei 04, 2012 by with 1 comment

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN

Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan - Di dalam konteks, keberadaan segala sesuatu selalu terikat oleh ruang dan waktu tertentu. Keterikatan secara positif seperti itu, mengakibatkan sesuatu eksis dalam kemajemukan jenis, sifat dan bentuk. Karena itu, antara satu dengan lain menjadi berbeda dan cenderung terpisah-pisah. Manusia misalnya, dalam konteks berada dalam ruang dan waktu terbatas, menjadi individu-individu yang berbeda-beda dan cenderung terpisah antara yang satu dengan yang lain.

Terdapat fakta eksistensial bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari satu menjadi banyak (plural) dan selanjutnya bergerak ke arah penyatuan (singularisasi). Sudah menjadi pendapat umum, dikalangan ahli filsafat bahwa pada mulanya ilmu pengetahuan itu satu, yaitu Filsafat. Tetapi berkembang tuntutan untuk ditemukan niolai kebenaran objektif-positifistik menurut perbedaan objek materi dan forma (cara pandang), metoda dan sistem, maka kesatuan sifat filosofis ilmu pengetahuan perlu dikembangkan menjadi beraneka ragam dalam jenis, sifat dan bentuk teori.
 

Pluralitas ilmu pengetahuan:
  • Secara Horisontal (jenis objek materi), Ilmu pengetahuan alam, sosial-humaniora dan ketuhanan
  • Secara Vertikal (Objek formanya), ilmu pengetahuan bertaraf filofofis, teoritis, ilmu pengetahuan terapan

Tugas dan kewajiban Filsafat lebih terfokus pada pencarian dan menemukan titik-titik temu (Overlapped) dan pluralitas ilmu pengetahuan. Dari hasil temuannya itu, filsafat menyusun suatu sistem hubungan menyeluruh, sehingga terbentuk sebuah bangunan ilmu pengetahuan.

  1. Sistem hubungan interdiscipliner (kesamaan objek materi)
  2. Sistem hubungan multidiscipliner (kesatuan dari perbedaan objek materi)

Definisi
Arti Hakikat: Secara etimologis berarti terang, yakin, dan sebenarnya. Dalam filsafat, hakikat diartikan inti dari sesuatu, yang meskipun sifat-sifat yang melekat padanya dapat berubah-ubah, namun inti tersebut tetap lestari. Contoh, dalam Filsafat Yunani terdapat nama Thales, yang memiliki pokok pikiran bahwa hakikat segala sesuatu adalah air. Air yang cair itu adalah pangkal, pokok, dan inti segalanya. Semua hal meskipun mempunyai sifat dan bentuk yang beraneka ragam, namun intinya adalah satu yaitu air. Segala sesuatu berasal dari air dan akan kembali pada air.

Hakikat dapat dipahami sebagai inti-sari, bisa pula berupa sifat-sifat umum dari pada hal sesuatu. Dipahami pula sebagai diri pribadi atau jati diri hal sesuatu.

Istilah-istilah dalam bahasa inggris seperti "substance" dan/atau "essence" yang keduanya menunjuk suatu “essential nature" atau ultimate nature of a thing. Jadi bisa pula dipahami sebagai inti dasar atau inti terdalam pada sesuatu.


Aristoteles, menyatakan bahwa setiap yang ada selalu berada dalam suatu cara disebut 10 kategori:

  1. Subtansi (dirinya sendiri)
  2. Quality (sifatnya sendiri)
  3. Quantity (Bentuknya sendiri)
  4. Relation (hubungan dengan hal lain)
  5. Action (tindakan tertentu)
  6. Passi (derita tertentu atas tindakannya)
  7. Space (ruang tertentu)
  8. Tempo (waktu tertentu)
  9. Situs (keadaan tertentu)
  10. Habitus (kebiasaan tertentu)

Jadi, hakikat adalah keseluruhan unsur yang secara mutlak berada di dalam saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan utuh-menyeluruh. Selanjutnya, pada taraf tertentu, keseluruhan unsur itu secara bersama-sama menentukan adanya barang atau sesuatu hal sebagaimana diri-pribadinya sendiri, bukan sesuatu hal yang lain.

Hakikat” dapat dikategorikan menjadi 3 hal:
  1. Hakikat Jenis (bersifat abstrak)
  2. Hakikat Pribadi (bersifat Potensial)
  3. Hakikat individual (bersifat kongkret)

Masalah Hakikat Jenis Ilmu Pengetahuan
Ontologi dari bahasa Yunani On berarti ada Ontos berarti keberadaan, sedangkan Logos berarti pemikiran
(pemikiran mengenai yang ada dan keberadaannya)

Menurut Lacey A.R., ontologi diartikan sebagai “a central part of metaphisic” (bagian sentral dari metafisika). Sedangkan metafisika diartikan sebagai “that which comes after “physics”,……the study of nature in general” (hal yang hadir setelah fisika, …. Studi umum mengenai alam).

Karakteristik ontologi

  1. Ontologi adalah studi tentang arti “ada” dan “berada”. Tentang ciri-ciri essensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak.
  2. Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tata dan struktur realitas dalah arti seluas mungkin dengan menggunakan kategori-kategori seperti: ada atau menjadi, aktualitas atau potensialitas, nyata atau penampakan, essensi atau eksistensi, kesempurnaan, ruang dan waktu, perubahan dan sebagainya.
  3. Ontologi adalah cabang filsafat yang mencoba melukiskan hakikat terakhir yang ada yaitu Yang Satu, Yang Absolut, Bentuk Abadi, Sempurna dan keberadaan segala sesuatu mutlak bergantung kepadaNya.
  4. Ontologi adalahcCabang filsafat yang tenang status realitas apakah nyata atau semu, apakah pikiran itu nyata dan sebagainya.

Masalah Hakikat Pribadi Ilmu Pengetahuan
Epistemologi dari bahasa Yunani Episteme berarti pengetahua/ilmu pengetahuan, sedangkan Logos berarti pengetahuan ==> Epistemology berarti pengetahuan mengenai pengetahuan. Sering disebut “teori Pengetahuan”

Lacey menyatakan, persoalan sentral epistemologi adalah mengenai persoalan apa yang dapat kita ketahuai dan bagaimana cara mengetahuinya.

Teori kebenaran epistemologi
  1. Teori koheren. Dibangun berdasar hakikat pribadi rasional ilmu pengetahuan. Karena bersifat rasional, maka kebenaran ilmiah teoritis dipandang dalam ruang lingkup bertaraf abstrak ideal
  2. Teori koresponden. Dibangun berdasar hakikat empirik ilmu pengetahuan. --> dipandang dalam ruang lingkup bertaraf konkret realistik.
  3. Teori pragmatik. Dibangun berdasar baik hakikat rasional maupun empirik ilmu pengetahuan. --> kebenaran ilmiah teoritis dipandang dalam lingkup dialektis rasional dan empirik. Akibatnya, ukuran kebenaran berstandar dua, dengan menekankan pada nilai kegunaan.

Aspek epistemologi ilmu pengetahuan adalah persoalan bagaimana menemukan kebenaran tentang suatu objek materi, melalui berbagai macam sudut pandang (objek forma), metoda dan sistem. Maka berkembanglah pula berbagai macam teori kebenaran. Sejauh mana perpedaan itu? Tetap terhubungkan dalam satu kesatuan objek (forma, metoda dan sistem).

Masalah Kakikat Individual Ilmu Pengetahuan
Etika berasal dari bahasa Yunani  “Ethikos” atau “ethos” berarti adat atau kebiasaan.
(berkembang menjadi ekuivalen dengan moralitas).


Etika sering diartikan dengan filsafat moral atau filsafat tingkah laku.
Tradisi filsafat membagi etika kedalam etika normatif dan kreatif (meta-etika?). Etika normatif, mempersoalkan pengukuran perbuatan baik dan benar berdasar norma-norma konvensional sebagai petunjuk atau penuntun prilaku. Sedangkan kreatif, cenderung bersifat filosofis, pengukuran perbuatan baik dan benar berdasar pada analisis kritis logis. Kedua kriteria ini dapat dijadikan pedoman, bagaimana seharusnya manusia bertingkah laku. Hanya menurut dasar hak dan kewajiban yang seharusnya, suatu perilaku baik dan benar.

Aspek ilmu pengetahuan adalah mengenai hakikat konkret individual ilmu pengetahuan. Seperti halnya manusia, barulah berfungsi ketika menjadi konkret individual, maka begitu juga halnya ilmu pengetahuan baru dapat difungsikan ketika teori-teori ilmiah dibangun menjadi sebuah sistem teknologi.

Atas dasar Potensi ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia seharusnya mampu dan mau untuk:
  • Mengutamakan prilaku adil dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam.
  • Mampu dan mau berprilaku adil terhadap sesama manusia.
  • Mampu dan mau bersikap adil terhadap diri sendiri.

Kesimpulan, bahwa dalam hal hakikat ilmu pengetahuan, terutama pada titik etika, memperingatkan kepada umat manusia untuk mulai sekarang memutar balik sikap dan perilaku kehidupannya kepada orientasi baru berupa “kembali ke azas kesebaban”. Berdasar pada azas ini, sikap dan perilaku manusia di tuntut untuk menomor-satukan kebetuhan hidup dan menomor-duakan keinginan hidup. Dengan pilar perilaku ini, sebagai makhluk, maka manusia mendapatkan kembali posisi dan perannya sebagai “pemimpin” (khalifatullah) kehidupan.

Sebagai pemimpin, manusia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dengan cara menjaga kelestarian lingkungan hidup sebagai rumah tinggal dari semua makhluk.

Dengan kepemimpinannya, manusia bukan lagi sebagai penguasa atas kehidupan ini, yang terbukti mengakibatkan pengrusakan terhadap lingkungan hidup dan moralitasnya sendiri.
Read More