Published Juni 16, 2016 by with 0 comment

Pengembangan Model Pendidikan Islam dengan Pengintegrasian Nilai-Nilai Budaya Bima

Sejak awal tahun 2010, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2010, pemerintah mencanangkan program “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa” sebagai gerakan nasional. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh beragamnya permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai- nilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.

Permasalahan dekadensi moral di atas terjadi juga pada kalangan remaja khususnya pelajar di Kabupaten Bima sebagai bagian generasi muda Indonesia. Perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat masih kerap diperlihatkan oleh pelajar. Kebiasaan ‘menyontek‘ pada saat ulangan atau ujian masih dilakukan. Hal lain yang menggejala adalah berbentuk kenakalan remaja berupa tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, pemalakan, bahkan penganiayaan. Semua perilaku negatif di kalangan pelajar tersebut di atas, jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah yang salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan karakter di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi penentu dalam proses pembentukan karakter bagi remaja, yaitu terfokus pada lembaga pendidikan dan lingkungan di luar lembaga pendidikan. Pembentukan karakter masyarakat Bima perlu digiatkan melalui pendidikan Islam dalam masyarakat mengingat bahwa masyarakat Bima sebagian besar adalah pemeluk Agama Islam. Selain itu saat ini kegiatan keagamaan dalam masyarakat Bima hanya sebatas pada kegiatan bacaan al-Qur’an melalui Taman Bacaan al-Qur’an (TBQ) tanpa melalui pendidikan agama dalam masyarakat secara sistematis.

Optimalisasi pendidikan Islam di masyarakat perlu dilakukan melalui pengintegrasian nilai-nilai luhur dalam masyarakat yang merupakan karakteristik khas dari masyarakat tersebut. Dalam konteks pendidikan di Daerah Bima, maka perlu diupayakan bentuk pendidikan Islam berbasis budaya Bima, dalam hal ini nilai-nilai luhur Daerah Bima. Pengintegrasian pola pelaksanaan pendidikan Islam secara nonformal di masyarakat dengan muatan nilai-nilai luhur daerah dipandang sebagai jembatan penghubung pendidikan sekolah dan pendidikan kemasyarakatan, di samping dalam rangka pelestarian budaya luhur daerah sebagai bagian budaya nusantara.
Selengkapnya...
Slide Power point... Slide Power Point
Read More
Published April 17, 2016 by with 0 comment

Sudahkah Anda Beriman?

Ketika anda ditanya oleh seseorang, sudahkah anda beriman? ataukah masing-masing diri kita bertanya pada diri sendiri benarkan saya ini telah berimana?
Tentunya kita akan menjawab, iyalah... saya beriman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab dan Hari kemudian. Pertanyaannya kemuadian adalah apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki Allah? jangan sampai kita hanya ngaku-ngaku saja sebagai orang beriman namun pada hakikatnya sama sekali belum beriman sesuai standar yang diinginkan Allah dan Rasul. Kenapa? ...
Di dalam Al-Qur'an Surah Al-Anfal ayat 2, Allah menjelaskan bahwa ciri-ciri orang beriman itu adalah pertama, ketika disebutkan nama Allah maka bergetarlah hatinya, kedua apabila dibacakan ayat-ayat Allah maka semakin bertambah keimanannya, yang ketiga adalah hanya kepada Allah sajalah dia itu serahkan segala urusannya. Ciri-ciri di atas dapat terwujud dengan cara kita senantiasa mendirikan shalat dan berinfak sebagian dari harta kita. sehingga Allah mengklaim mereka itulah sebenar-benarnya orang beriman, diluar dari itu hanyalah ngaku-ngaku saja.

Oleh: Abdul Munir, S.Pd.I., M.Pd.I.
Disampaikan pada Khutbah Jum'at di Masjid Babuttaqwa Kompleks BTN. Mangga Tiga Permai Daya Makassar.
Read More