Published September 19, 2009 by with 0 comment

Terkagum

Pagi itu pemuda bernama Monera yang telah mencapai usia 28 tahun, dia seorang guru sukarela pada sebuah Sekolah Menengah Atas di Kecamatan paling timur di salah satu Propinsi Negara Indonesia yang diberi nama Nusa Tenggara Barat, dia pendek dan badan tidak terlalu gemuk ataupun kurus, dia baru saja kembali ke kampung halamannya setelah menimbang ilmu di kota besar sejak masih kecil, kala itu udara masih terasa dingin menembus sumsum tulang ketika mulai menyiramkan air dengan timba yang masih baru di beli oleh ibunya namun kurang cocok digunakan oleh orang dewasa yang memiliki postur tubuh seperti beliau karena ukurannya terlalu kecil hanya diperuntukkan buat kemanakannya yang kadang-kadang datang dari kota.

Sejak anak-anak dia di-didik berpenampilan rapi, sehingga menjadi suatu kebiasaan baginya dengan memilih pakaian sesuai warna favoritnya berwarna biru dan dikombinasikan dengan celana warna gelap, apalagi saat itu didukung oleh halaman rumah yang rindang ditumbuhi banyak pohon delima dan jambu serta bunga yang mekar penuh dengan warna-warni menjadi sempurnalah penampilannya saat itu.

Segeralah dia mempersiapkan motornya yang kotor, karatan karena tak pernah di bersihkan dan dicuci sejak datang dari makassar ketika usai menimbang ilmu di kota itu selama puluhan tahun. Dalam perjalanan tidak banyak orang yang disapa bahkan melemparkan senyum kecil pun enggan terhadapnya, merasa diri orang asing di kampung sendiri.

“Inikah jaman? Tak dapat di pungkiri memang karena dia telah lama meninggalkan kampung halaman sejak tamat SD 17 tahun yang lalu. Dia coba beradaptasi ulang meskipun sadar betul kalau ini merupakan tanah kelahirannya.

Diperjalanan dia teringat sesuatu yang seakan-akan mengetuk pikiran untuk memenuhi sesuatu yang tertancap begitu dalam, sehingga tak mampu untuk di cabut apalagi untuk dibuang begitu saja. Dan saat itu spontan tangan kanan yang menarik gas perlahan lemas dan dalam waktu hitungan detik jari jempol tangan kiri tiba-tiba menekan saklar weser dan menggerakkan kearah kiri sambil menginjak rem motor yang di kendarainya dengan kaki kanan yang dibungkus sepatu mulus hitam mengkilat terbuat dari kulit asli yang dibelinya di toko sepatu ternama di kota Makassar. Saat itu munir turun dari motor yang di parkirnya persis depan kios kecil yang menjajakan berbagai macam kebetuhan instan seperti rokok, makanan ringan, minuman namun tak ada yang dingin, di sana tak terlihat kulkas atau fasiltas pendingin minuman lainya, lalu datang dari kejauhan sosok lelaki tua yang begitu terlihat sederhana, dia mengenakkan pakaian kemeja usang dan sarung yang tampak begitu jelas terlihat ada tambal jahitan menempel, sekilas tumbuh benih baru dalam pikiran “seraya berkata” ini adalah “tembe nggoli” sarung yang dianyam sendiri oleh masyarakat setempat. Lelaki tua itu menghampirinya sambil menebar senyuman seakan-akan mereka telah lama saling kenal dan akrab lalu bertanya “ada yang bisa saya bantu?”. Sejenak dia terdiam dan tak berkata-kata, merasa semua penilaiannya selama dalam perjalanan tadi batal karenanya. Lalu dia menatap ke arah lemari kaca yang berisi tumpukan rokok “class mild” membelinya sebungkus dan segera berlalu menuju sekolah.

Setelah berlalu puluhan meter dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, terlihat sosok lelaki tinggi kekar menatap tajam ke arahnya dan sosok itu adalah guru teman ngajarnya di sekolah namanya Syarif itu biasa di sapa orang, nama lengkapnya Syarifudin, S.Pd. mengajar bidang studi Matematika, dia alumni IKIP Mataram. lalu dihampirinya dan metawarkan tumpangan, dan Syarif pun ikut bersama dengan dia. Waktu terus berlalu dengan cepat, kondisi jalan dipadati motor dan bendi “benhur” sekali-kali terlihat mobil dan truk melewati jalan raya Sape. Dia memasukkan tangan kiri ke dalam saku untuk ambil ponsel dan memastikan sudah jam berapa. Sementara jarum jam menjukkan pukul 07.02, ini artinya pintu pagar sekolah akan segera ditutup. Maka Monera mulai menarik gas motor lebih kencang, dan satu persatu baik motor maupun mobil serta bendi dilewatinya dengan enteng.

“Pelan-pelan saja pak” Syarif meninggikan suara dibalik hantaman angin.
“Ah tenang… tenang saja rif..” Jawabnya singkat
“Hati-hati pak, kita berdua belum me-nikah nih” menegaskan lagi, karena mulai merasa cemas. Tangannya semakin erat memegang besi yang setengah melingkari bagian belakang motor.

Sementara jarak belum mencapai setengan perjalanan. waktu terus medesak untuk harus tiba di sekolah se-segera mungkin. Aspal jalanan sangat mendukung. Mesin motor semakin panas. Semakin ringan terasa tak menghitung beban 2 guru yang sedang dalam umur produktif itu.

Teringat, ketika tiba depan gerbang sekolah. Gerbang itu di tertutup rapat dan terlihat sebuah gembok besar menggantung di grendel. Dengan sedikit penasaran, dia coba memastikan, “apakah benar terkunci atau-kah hanya sekedar dirapatkan saja?”. Dia mendekati gerbang itu lalu meraba gembok. “Sial” ungkapnya dengan ekpresi kesal “memang telah terkunci”.
Tiada daya bercampur bimbang, seperti itulah aturan yang telah disepakati bersama oleh dewan guru dan pegawai sekolah ini. Segera dia kembali ke motornya, dan melaju dengan perlahan sambil menargetkan kemana tujuan. Kembali ke rumah, ah tidak mungkin. Pasti ibunya akan bertanya, lalu apa yang harus dijawabnya nanti. Demikian kemarin yang dialaminya.

Ibu… ibunya wanita yang paling dia kagumi, segani. Seandainya saja tuhan tidak ada. Ibunya-lah tuhannya. Dia sangat sayang pada ibunya. Dia patut pada nasehatnya. Demikian pula ibunya, begitu cintanya pada anaknya itu. Menghadiakan sebuah rumah, sebelum anaknya berkeluarga. Walaupun sebenarnya sangat berat bagi ibunya untuk membangun rumah baru lagi. “bagaimana dengan ayahnya?” juga sayang terhadapnya.

Didepan ada pertigaan, mereka pelan sambil membayangi sebuah bendi. menatap liar mata gadis cantik yang duduk paling belakang. Naluri seorang bujangan timbul seketika. Tidak menghiraukan lagi kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Lampu weser motor telah dinyalakan ke arah kanan menandakan ia akan belok kanan. Dari arah jalur lurus muncul anak muda mengendarai motor honda revo baru. kondisi mulus mengkilat dengan kecepatan tinggi.

Terkagum, melihat keserasian wajah, mata, hidung yang tidak terlalu mancung. Sebuah kesempurnaan tuhan. “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Dalam hati, ingin mengikuti kemana gadis itu akan turun. Ingin bertanya ke semua orang, “dimana rumahnya”. sejenak mengganggu benak pikirannya.

Awas……… awas………
Bruaak………..

Sekilas motornya berhamburan dijalan. Di hantam kerasnya motor revo pemuda yang tidak memperhatikan di balik pandangan-nya terhalang sebuah bendi. ternyata ada motor hendak menyebrang.

Sesaat dia tidak mengingat apa-apa, penglihatan-nya pun tidak lagi terang tajam seperti beberapa detik lalu dan terkapar sambil mencoba bangkit dibalik tumpukan rangka motor yang berada ditengah jalan itu, sementara keringat mulai memberontak mencari sela pori-pori kulit yang terbuka hendak membebaskan diri dari penjara tubuh yang sedang sok dan akhirnya berhasil membongkar benteng pertahanan dan sesaat bercucuran keringat tebal serta mengaliri seluruh tubuhnya.

namun teman boncengan belum dapat menyadarkan diri setelah terlempar keluar dari garis batas jalan hingga jatuh tergeletak kedalam kanal yang tak begitu dalam serta kering tanpa terlihat air yang tergenang. Tak lama kemudian, berdatangan orang-orang yang berada disekitar tempat kejadian dan pengguna jalan semuanya berhenti membantu, menyaksikan dan mengamati nasib 3 orang anak manusia yang sedang dalam kesakitan.
Read More
Published September 16, 2009 by with 0 comment

Buka Puasa Bersama SMA Negeri 1 Sape

Satu lagi berkah yang jarang bahkan tak pernah didapatkan pada kesempatan lain. Buka puasa bersama di bulan puasa memang kadang sangat memberikan banyak kesan, baik dari segi kebersamaan, hikmah, tolong menolong. teringat sewaktu kuliah dulu... pasti cari masjid tuk buka puasatp yang agak susah dikit sahurnya.. ga ada yang gratisan hehehe....
Namun kali ini, saya tidak lagi mencari masjid hanya untuk menghemat uang saku... karena di masjid sana ada yang gratian. Melainkan telah berubah level... atau naik kelas... heheheh. pada Ramadhan 1430 H / 2009 M ini saya buka puasa bersama Dewan Guru... dan juga Siswa dan siswi-siswi cantik dari Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota sape.

Setelah lapar dan dahaga terobati maka dilanjutkan dengan Shalat jamaah. dan diisi dengan kultum "hikmah puasa dan manifestasi dari puasa itu sendiri" oleh ustaz/ Guru agama SMAN 1 Sape.

Untuk Melihat photo selengkapnya: klik Facebook
Read More
Published September 15, 2009 by with 0 comment

Workshop SMA Negeri 1 Sape

Siapa yang bersyukur maka Allah akan menambahkan rezki padanya. Namun barang siapa yang tak bersyukur atas nikmat-Nya maka adzab-Nya amat pedih dan keras. bulan puasa memang penuh dengan berkah, salah satu berkah yang di saya rasakan adalah ketika di adakan kegiatan Workshop pada sekolah kami. sebenarnya bukan semata-mata ilmunya, tapi honornya itu lho.... hehehe. kebetulan saat itu lagi krisis-krisisnya eh malah dapat duit... biasalah ketika ada kegiatan seperti ini pasti pula ada honor masing-masing peserta "ada gula ada semut" hihihi.

Workshop kali ini, berbeda dengan workshop2 sebelumnya... klo workshop sebelumnya diadakan di luar bulan ramadhan dan tentu saja butuh konsumsi... sehingga jatah honor berkurang karena dilarikan keanggaran yg satu itu. namun kali ini anggaran untuk itu tak ada dan dialihkan semua pada honor "transportasi dan cape'nya" hehehe
Nah dari horor tersebut saya telah anggarkan tuk membeli 2 slop class mild "di pakai/hisap selama Ramadhan" dan sisanya transportasi tarwih keliling "bensin dan biaya over head"
Read More
Published September 14, 2009 by with 0 comment

Alih Kegiatan

Kalau tahun 2006 hingga 2008 aku kadang iseng desain blogger templates, namun kini beralih ke desain interior dan eksterior ruangan dengan nuansa islami yang langsung dapat dilihat oleh masyarakat.
Pada gambar disamping... itu adalah salah satu karya aku yang ku persembahkan pada pondok pesantren Darussakinah sangia sape. dan masih masih banyak pada beberapa tempat lain seperti masjid mushallah dan langgar.
Beberapa teman blogger, sempat bertanya kenapa aku jarang online dan kenapa tidak posting lagi... baik itu templates ataupun tutorial2.
jawaban aku singkat... karena kondisi tempat aku berada sekarang. keneksi internet tak selancar dulu.

Pada kaligrafi yang aku buat pada photo ini memakan waktu 3 hari, lumayan juga sih cape'nya, mungkin karena kurang olah raga kali ya..... heheheh

Read More
Published Juli 19, 2009 by with 3 comments

KAMUS Bahasa Bima

Kamus bahasa bimaBahasa Bima - kini mulai digemari di seluruh Nusantara, namun terkadang peminatnya sulit mendapatkan pengajar atau orang bima yang punya waktu luang. saya ga tau apa orang bima di perantauan sana tak bangga dengan bahasa kebesaran mereka sendiri? ataukah memang benar2 sibuk. bila kita menoleh ke orang jepang sana... mereka sangat bangga dengan bahasa negaranya sampai-sampai bila warga asing hendak bekerja ke sana wajib mempelajari dulu bahasa itu.

Edi' = Kaki
Rima' = Tangan
Loki = Pantat
woke = Pusar
Mada = "saya" Mata, Mentah (makanan)
Made = Mati (manusia, binatang, tumbuhan ataupun lampu)
Manca = bibi bukan bibir
wiwi = Bibir (lips)
Maira = ayo
maja = malu
dahu = takut
labo = dan/juga/dengan
aina = jangan
ama = papa/bapak/ayah "panggilan keren"
amba = dagang/pasar
awa = bawah
aka = sana/itu
ake = ini
Read More
Published Juli 12, 2009 by with 2 comments

Sara'e Bura - Sape

Plastik, kertas, daun yang berhamburan, tak terlihat disana. pasirnya begitu bersih, semakin sadarkan kita betapa kuasanya pencipta yang mengatur semua ini. Rara'e bura nama lokasi itu, berada bagian tenggara kecamatan sape. Bersama blogger gaelby, coba mena'lukkan wilayah sape, akhirnya kami nyasar hingga pada suatu tempat yang jarang manusia menjama'nya.
Amat sangat banyak peristiwa yang kami temui, yang tak dapat di lupakan gitu saja. Aneh rasa, bila di katakan aneh.. namun nyata. kami tak mimpi, tak menghayal... di tengah hutan itu, kami hanya mengikuti perasaan. berjalan kemanah langkah kami tertuju disanalah kami tiba.
sape memang sangat indah dengan alam-alamnya. Namun tak banyak orang yang mengetahui tentang itu.
Read More
Published Juli 05, 2009 by with 0 comment

Kelapa Muda

Siang ini saya kepingin bangat minum AIR KELAPA MUDA. Namum apa efek dari perasaan yang hendak muncrat itu. tiba-tiba teman kecil-ku menelpon, anehnya tujuan kenapa dia menelpon itu hendak mengajakku pergi minum air kelapa. walhasil saya tak berpikir lama... langsung cabut.

Air buah kelapa memiliki khasiat dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.
Jika diteliti lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C yang dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta riboflavin. Tak heran jika air kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sekaligus kecantikan.

Di samping itu, secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.
Yang menarik, dalam mitologi Hindu dan menurut Kitab Suci Weda, kelapa merupakan “pohon surgawi.” Konon, Dewa Wisnu, membawa pohon kelapa sebagai sumber kesehatan, ketenangan, panjang usia, dan kedamaian.

Pohon kelapa dianggap suci, dan berperan penting dalam semua upacara keagamaan.

Apa saja manfaat air kelapa?:

a. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.

b. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.

c. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.

d. Mencuci muka dengan air kelapa secara kontinu tiap hari dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerutan pada wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi tampak berseri.

e. Campurlah air kelapa dengan sedikit madu. Ramuan ini merupakan tonikum yang murah tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seksual berlebih.

f. Jerawat membandel dapat diobati dengan campuran 25 gram pasta kunyit dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk, kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Aduk-aduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat lenyap.

g. Air kelapa juga berkhasiat sebagai obat luka, telapak kaki pecah-pecah, dan eksim. Membuat ramuannya relatif mudah. Rendamlah segenggam beras dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling menjadi bubuk halus. Tepung beras tersebut digunakan dengan dioleskan setiap hari selama 3-4 hari pada bagian tubuh yang sakit.

h. Jika air kelapa muda dicampur dengan sejumput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran sama merupakan obat luka bakar dan meniadakan rasa panas pada telapak kaki dan tangan.
Read More