Published Juni 01, 2014 by with 0 comment

Abu Vulkanik Gunung Sangiang Mendarat Hingga Australia

Lokasi: Pelabuhan Sape Bima
Praduga sebelumnya memang terbukti, bahwa abu vulkanik letusan gunung sangiang yang berlokasi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sampai ke Australia. Beberapa media cetak maupun elekronik mengabarkan bahwa Abu vulkanik mencapai Australia Tengah, sehingga penerbangan batal dilakukan.

Sore itu (30/05/14) sebagaimana yang terlihat pada photo ini, vulkanik mengarah ke tenggara, sementara wilayah yang ada di tenggara dari lokasi ini yaitu Pulau Komodo, kabupaten Sumba NTT dan Australia.

Sore ini (01/06/14) Sape dan sekitarnya lumayan kondusif abu vilkanik hanya sedikit saja mendarat di wilayah ini. Namun meski demikian sebaiknya pengendara sepeda motor senantiasa mengenakan masker dan kacamata atau helm berkaca.
Read More
Published Mei 31, 2014 by with 1 comment

Abu Vulkanik Menutupi Kota Sape - Bima Nusa Tenggara Barat

Mata perih, demikian yang saya rasakan sepulang dari sekolah sore ini. Kuda Mas (toko) sore ini tak terbuka guna membeli beberapa masker. Se-sampai di rumah langsung masuk kamar mandi dan mencuci mata yang masih perih dan pedih.

Kemarin, efek dari meletusnya doro sangia (orang Bima menyebutnya) atau Gunung Sangiang dalam literatur nasionalnya, sementara pada Teks Peta baik google map maupun wikimapia menggunakan nama Sangeang. Namun kemarin tidak menutupi Sape atau wilayah Bima pada umumnya karena angin mengarah ke timur.

Teman saya yang berada di Sumba dan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur mengatakan, sebagian besar wilayat itu dihujani abu vulkanik sejak kemarin sore hingga sore hari ini.
Read More
Published Mei 30, 2014 by with 0 comment

Gunung Sangiang Kembali Meletus

Bima - Pagi ini 30 Mei 2014 gunung sangia (G. Sangiang) kembali meletus setelah sekian lama tak terdengar lagi memuntahkan abunya.Pada tahun 80-an, gunung meletus mengakibatkan sebagian besar warga Bima dan sekitarnya mengalami penyakit gatal-gatal dan termasuk saya.

Gunung Sangiang yang berada di Pulau Sangiang sekitar 60 kilometer utara kota Bima. Memiliki ketinggian 1.842,05 meter. Luas pulaunya 215 kilometer persegi. Lokasinya ditempuh menggunakan perahu motor selama 1,5 jam dari daratan Wera. Semula diperkirakan ketinggiannya 4.000 meter di atas permukaan laut. Letusan terjadi mulai 1953, 1964, 1985, 1987, dan 1998.
Pagi ini terasa getaran gempa hingga Sape.






Read More
Published Mei 29, 2014 by with 0 comment

Pantai Lariti yang Terlupakan

Lariti - Pantai yang indah namun tak terawat. Pada postingan sebelumnya saya telah menceritakan pesona pantai Papa dan pantai Nggelu, kali ini tambahan informasi mengenai pantai Lariti.
Pantai Lariti sebenarnya terletak dekat sekali dari kota Sape, namun termasuk wilayah kecamatan Lambu tepatnya di Desa Soro. Banyak yang belum mengetahui keberadaan pantai ini, sebab tak sepopuler pantai Papa dan lainnya yang memiliki akses jalan raya. Pantai ini memiliki pasir putih halus dengan panorama yang indah. sekali lagi, sayangnya pantai ini tak terurus bahkan semakin hari kian kotor akibat kurangnya kesadaran pengunjung yang melakukan bakar-bakar ikan ataupun ayam dengan membuang sisa pembakaran sembarangan.
Jalur akses menuju pantai Lariti terdapat dua gerbang. Pertama boleh melalui desa Soro depan pasar Soro/Melayu. Kedua, gang depan Polindes Desa Melayu terus-terus ke timur hingga dapat pantai.


Read More
Published Mei 29, 2014 by with 0 comment

Pesona Pantai Nggelu yang Belum Terjamah

Bima NTB - Memiliki potensi alam yang luar biasa, salah satunya pada koodinat -8.7307310, 119.1066017, anda akan tercengang melihat alamnya. Pada awalnya saya ragu berangkat ke tempat itu, karena kabarnya bahwa akses jalan menuju lokasi parah tak beraturan. Namun rasa penasaran dan jiwa penjelajah mengalahkan segala rasa ragu.
Selama perjalanan tak henti-hentinya rasa was dan tegang menyertai, bagaimana tidak! jalanannya bagaikan sungai bekas jalur lahar dingin. Jika saja sendiri maka sedikit khawatir itu, tapi ini berangkat sekeluarga (4 orang) dengan motor metic " Vario CW - Honda". 
Nggelu - orang-orang menamai daerah ini, bahkan telah diresmikan menjadi salah satu Desa di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima - Nusa Tenggara Barat. Dari sini dapat pula ke Taman Nasional Komodo (TNK) yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Sejak akhir tahun 2011, taman ini sudah terpilih sebagai salah satu dari New7Wonders of Nature dengan jarak tempuh 1.5 jam menggunakan perahu bagan (perahu nelayan) - perhatikan peta dibawah. 

Peta Desa Nggelu
Berikut momen-momen di pantai Nggelu bersama Keluarga.
Di belakang kami ini terdapat sungai lalu pantai.

Ginilah kondisi pantai Nggelu.
Pada bagian kiri pantai terdapat gua "lupa namanya", gerbang gua sebesar pintu rumah pada umumnya namun pada bagian dalam gua cukup besar bagaikan ruang auditorium. Sementara pada bagian kanan pantai ini terdapat pemakaman pada tebing seperti makam suku tanah toraja (tator) yang ada di Sulawesi.

Fakhirah Bersama warga yang menunggu keluarga dari melaut





Read More
Published April 26, 2014 by with 0 comment

Visitasi Pembukaan Program Studi Baru STAI Muhammadiyah Bima

STAI Muhammadiyah Bima - Kini semakin melebarkan sayapnya, terbukti dengan banyaknya minat mahasiswa yang kuliah di kampus itu. saat ini, terdapat dua prodi yang aktif yakni Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Pada bulan lalu, Prodi PBA telah divisitasi oleh 2 orang Asesor utusan dari BAN-PT yakni Dr. Muhbib dari UIN Syarif Hidayatullah dan Dr. Yayan Nurbayan dari UPI.
Kini STAI Muhammadiyah Bima di-visitasi oleh Dr. Muhammad Zain, M.Ag dari Kasubdit Pengembangan Akademik Dirjen Diktis Kementerian Agama RI dalam rangka pembukaan prodi baru. Adapun rencana Prodi baru yang di buka yakni, PGRA, PGMI, BKI, KPI, Ahwal al-Asyakhshiyyah, Ekonomi Syari'ah.
Read More
Published November 02, 2013 by with 0 comment

Gelar Magister adalah Amanah

Takhrij Talabah - Universitas Muslim Indonesia, Sabtu - 2 November 2013. Momen seperti inilah ditunggu oleh kebanyakan orang yang pernah menjadi mahasiswa. Bukan saja si pelaku atau orang yang melakukan wisuda yang menunggunya tapi orang tua, istri/pacar ataupun instansi yang memiliki hajat tuk menggunakan kemampuannya.
Rasa senang tentulah ada, apalagi saya tergolong cepat dalam menyelesaikan Program Magister ini kurang dari 19 bulan. Namun saya sadar, ini semua tak boleh menjadikan saya besar kepala, saya harus imbangkan gelar dan keilmuan. ini merupakan amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya.
Doa saya, semoga ilmu yang didapatkan selama kuliah baik pada S1 maupun S2 ataupun pada lembaga-lembaga non-formal, dapat diamalkan terutama buat diri pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar.
Read More