Published Juni 07, 2014 by with 0 comment

Menikmati sejuta Pesona Pulau Moyo NTB

Pulau Moyo merupakan salah satu objek wisata yang indah dan eksotis dari sekian banyak objek wisata yang berada di pulau Sumbawa. Pulau dengan luas kurang-lebih 32.000 hektar yang sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan dan pantai yang alami dengan berbagai hewan yang hidup di dalamnya ini terletak sekitar 2.5 KM sebelah utara Pulau Sumbawa.

Jalur menuju pulau moyo ini anda bisa melalui Sumbawa Besar pelabuhan Muara Kali dengan menggunakan kapal rakrat jarak tempuh kurang lebih 2 jam. Atau boleh juga melalui Kecamatan Tambora Kabupaten Bima kurang lebih 30 menit. Melalui jalur ini (Tambora) ada dua pilihan menuju wisata : Pulau Satonda dan Pulau Moyo ini.


Read More
Published Juni 06, 2014 by with 0 comment

Hikmah Isra dan Mi'raj di Mushallah al-Ikhlas Dara Kota Bima

Manusia hidup dalam tiga dimensi waktu: masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Orang yang baik adalah orang yang pandai mengambil pelajaran dari masa lalu untuk menentukan sikap hari ini dan merencanakan masa depan, sehingga hari ini bisa lebih baik dari hari kemaren dan besok bisa lebih di atas tingkat prestasi yang dicapai dari pada hari ini.

Dalam konteks itulah Isra’ Mi’raj yang merupakan peristiwa masa lampau tetap relevan diambil sebagai pelajaran untuk kita jadikan acuan hidup di zaman sekarang agar masa depan kita jauh lebih berkualitas dari pada hari ini atau pun kemaren.

Sangat istimewa sekali, bahwa untuk mengisahkan peristiwa Isra’ Mi’raj, Allah memulai ayat-Nya dengan kalimat tasbih. Allah berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Dalam ayat ini Allah memulainya dengan kalimat “سُبْحَانَ” (Maha Suci Allah). Banyak peristiwa yang diceritakan Al-Qur’an, tetapi jarang sekali diawali dengan kalimat Tasbih. Ketika al-Qur’an menceritakan bagaimana fir’aun dan bala tentaranya ditenggelamkan di Laut Merah, itu peristiwa hebat, tapi tidak dimulai dengan kalimat Tasbih.

Kalau untuk memaparkan peristiwa Isra’ Mi’raj Allah memakai kalimat Tasbih, tentulah bukan suatu kebetulan. “سُبْحَانَ الَّذِي” (Maha Suci Allah). Maha Suci dari segala kelemahan. Maha Suci dari segala sifat kekurangan. Maha Suci dari segala kesia-siaan. Allah mempertaruhkan kesucian-Nya untuk menjamin kebenaran peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Pertanda bahwa Isra’ Mi’raj bukan peristiwa biasa.
Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’at rahimaniy wa rahimakumullah
Kalimat selanjutnya: “أَسْرَى” berasal dari kalimat “سَرَى – يَسْرِي ” (artinya berjalan), yang kemudian dibentuk menjadi muta’addi dengan menambahkan Hamzah di awalnya: “أَسْرَى – يُسْرِي – إِسْرَاءً” (artinya memperjalankan).

Dari kalimat itu tampak bahwa dalam peristiwa Isra’ Mi’raj yang aktif sebenarnya Allah. Karenanya tidak heran jika nabi berangkat dari Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, lalu naik ke langit ke tujuh, naik lagi ke Baitul Makmur setelah itu ke Shidratul Muntaha, hingga tiba di bawah ‘Arsy menerima perintah shalat, melakukan kunjungan ke Syurga dan Neraka, kemudian kembali lagi ke Mekkah, hanya memakan waktu tidak lebih dari sepertiga malam. Kenapa tidak? Allah-lah yang memperjalankan. Nabi sendiri pasif, sekedar diperjalankan dan terima beres. Andai kata Rasul berjalan sendiri, jelas beliau tidak akan sanggup menempuh jarak yang demikian jauh dalam waktu sesingkat itu. Oleh karena itu, dalam memahami peristiwa Isra’ Mi’raj jangan memakai logika manusia, tetapi harus menggunakan logika ke-MahaKuasa-an Allah.
Dahulu Abu Jahal, Abu Lahab dan kawan-kawannya memahami peristiwa Isra’ Mi’raj ini dengan logika berfikir manusia, terang saja mereka tidak bisa mencerna. Padahal kalau sedikit saja mau merenungi ayatnya, orang tidak akan kesulitan memahami Isra’ Mi’raj. Peristiwa Isra’ Mi’raj itu kehendak Allah, bukan kehendak Rasulullah SAW.

 Kemudian lanjutan ayat terdapat kalimat: “عَبْدِهِ” (hamba-Nya).  Kenapa Allah tidak menggunakan kalimat lain, misalnya langsung saja disebut nama Nabi: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِمُحَمَّدٍ (Maha Suci Allah yang telah memperjalankan Muhammad)?

Ada dua pengertian yang dikandung kata “عَبْدِهِ” (hamba-Nya) dalam ayat tersebut:
Pertama: Kata “hamba” itu menjelaskan bahwa Nabi Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad. Sebab, orang hanya akan dipanggil hamba kalau punya jasad dan ruh sekaligus.

Kedua: Kalimat “عَبْدِهِ” juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad itu oleh Allah benar-benar telah diakui sebagai hamba-Nya. Mungkin kita bertanya, “Apakah kita bukan hamba Allah?” Tentu kita ini hamba Allah, tapi kata siapa? Kalau kata kita, itu namanya pengakuan. Kita mengaku sebagai hamba Allah. Boleh-boleh saja. Tetapi apakah pengakuan kita itu juga diakui oleh Allah, ini yang jadi masalah. Mengaku sebagai hamba Allah masih menyimpan tanda tanya besar tentang bukti empiris dari pengakuan tersebut, sementara panggilan “hamba” dari Allah merupakan penilaian tersendiri dari Allah atas realitas ke-hamba-an kita. Nabi Muhammad, Allah-lah yang mengakuinya benar-benar sebagai hamba-Nya.



Kalimat selanjutnya “لَيْلاً” (pada suatu malam). Kata ini memakai bentuk mufrad (tunggal) untuk menunjukkan satu. Ayat ini mengindikasikan bahwa Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dalam peristiwa Isra’ Mi’raj ini pada malam hari dan waktunya hanya satu malam (bahkan hanya sepertiga malam). Kenapa Nabi diperjalankan pada malam hari? Karena menurut kebiasaan kabilah Arab yang mayoritasnya berprofesi sebagai pedagang, mereka melakukan perjalanan jauh pada malam hari agar tidak merasakan panas teriknya matahari di tengah gurun sahara pada siang hari. Begitu juga Nabi Isra’ Mi’raj ini adalah untuk menghadap bertemu dengan Allah SWT. Waktu terbaik untuk menghadap bermunajat kepada Allah juga adalah pada malam hari.


Hakikat dan tujuan Isra’ Mi’raj hanya Allah yang Maha Tahu. Tetapi di penghujung ayat itu kita menjumpai kalimat: “لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا” (Agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebenaran Kami).
Seluruh pemandangan dan peristiwa yang dilihat dan dijumpai Nabi sepanjang perjalanan merupakan sebagian kecil dari tanda-tanda kebesaran Allah. Dan itu merupakan tamsil, contoh, dan pelajaran bagi kita yang hidup di zaman sekarang. Misalnya ketika Nabi melihat orang yang mencakar-cakar mukanya dengan kukunya sendiri. Beliau bertanya, “Ya Jibril, itu orang macam apa?” Jibril yang pada perjalanan Isra’ Mi’raj bertugas sebagai pendamping menjelaskan, “Muhammad, itulah contoh dari ummatmu yang suka menjelek-jelekkan saudaranya sendiri”.



Read More
Published Juni 05, 2014 by with 0 comment

Bisa Baca Al-Qur'an itu tak Perlu lagi mulai 2014

Berawal dari keluh kesah guru-guru SMA di Sape dan Lambu, mengatakan betapa menurunnya kualitas baca al-Qur'an calon siswa baru di tahun ini. Dikatakan masih syukur apabila anak itu mengenal huruf (hijaiyyah), ironis memang, bahkan mayoritas calon siswa tak mengenal huruf.

Huruf saja mereka tak kenal, lalu bagaimana bisa mengaji (membaca al-Qur'an)?.

Semua sekolah tingkat SMA di wilayah Sape dan Lambu melakukan tes membaca al-Qur'an sebagai syarat kelulusan Penerimaan Siswa Baru (PSB) terutama SMA berstatus Negeri. Untuk Sekolah SMA swasta ada yang mengadakan sebagai syarat dan ada pula hanya sekedar formalitas.

SMA Negeri 1 Sape misalnya, telah mengurangi standar kelulusan tes mengaji dari lancar menjadi bisa. artinya, kalau selama ini yang dapat diterima atau dinyatakan lulus hanyalah siswa yang lancar dalam membaca al-Qur'an namun tahun 2014 ini cukup bisa saja, itupun kriteria bisa-nya masih bervariatif tergantung penguji.

Kenapa standar kelulusan tes ngaji diturunkan? jawaban singkatnya adalah berarti yang lulus atau yang menjadi siswa baru hanyalah 10 orang saja. ironis memang...

Apalah arti program pemerintah "Membumikan al_Qur'an". Kemana TPA dan TPQ?...
Kemana para orang tua? sibuk apa saja kalian...?

Bagaimana bisa memahami al-Qur'an dan kitab-kitab agama bila mengaji saja tak bisa? belum lagi berbicara pengamalan, memahamilah dulu... kasihan generasi muda... generasi yang akan membawa negara dan agama ini 10 tahun atau 20 tahun kedepan.


Read More
Published Juni 03, 2014 by with 0 comment

Pemancar Telkom Doro Saboke Lambu

Pemancar Telkom doro Saboke - Lambu dengan titik Coordinates 8°40'52"S 119°7'5"E, ini merupakan paling timur daratan provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Jalur menuju Pemancar telkom ini sangat mudah bila anda star dari  Kota Sape Kabupaten Bima, ke Desa Sumi belok kiri setelah kantor Camat Lambu sebelum SDN Inpres Sumi 1 atau tepat depan lokasi praktek Dr. Wisnu. 

Bila gang yang dilalui sudah benar, maka anda pastinya melewati kantor polsek Lambu, maka jalanlah terus-terus mengikuti jalanan beraspal. Perlu anda ingat bila menemui jalanan bercabang maka jangan belok baik kiri maupun kanan. Gang pertama pada bagian kanan menuju desa Nggelu, sementara Gang kedua sebelah kiri menuju Desa Lambu dan PT. Mutiara BSM.

Apa istimewanya di atas sana? Bila memandang ke arah timur, anda dapat melihat Pulau Komodo (Taman Nasional Komodo), terlebih pulau Kelapa yang menjadi incaran wisatawan asing sangat jelas terlihat. Bila memandang ke arah kanan bawah (dodo cawa) anda menyaksikan indahnya pemandangan desa Nggelu. Dan menurut saya yang paling asyik diatas sana adalah kesejukannya bagaikan kita berada di Eropa.

Jalur menuju Pemancar Telkom Doro Saboke
Catatan: Bila hendak ke pemancar ini, pastikan kendaraan anda sanggup mengaruki pendakian dengan kondisi jalan penuh terjang dan bebatuan.
Read More
Published Juni 02, 2014 by with 0 comment

Tempat Ngopi di Sape - Bima

Remaja masa kini pada umunya suka ngopi, gaul dikit gitu. Terlebih pemuda itu perokok, sangat identik dengan penikmat kopi. Tapi tahukan anda? ternyata ngopi itu memiliki banyak manfaat dan juga tentu ada pula efek sampingnya loh...

Di Sape sendiri telah banyak kedaung kopi yang siap melayani anda hingga tengah malam, diantaranya : 1. Lokasi Pelabuhan Sape deretan bagian kanan dari gerbang. 2. Lapangan Semangka (Naru Timur) gerbang utara dan deretan selatan depan SMA Muhammadiyah dan SDN Inpres Naru. 3. Salahuddin Cafe, Depan Rumah Makan Taliwang (100 meter) bagian kanan ke arah Kec. Lambu. Kedaung-kedaung di atas siap melayani anda hingga malam bahkan subuh. Selain tempat-tempat di atas masih banyak tempat lain namun tak sampai tengah malam.

Lalu apa manfaat dari ngopi ini?
1. Bantu hidup lebih lama
2. Konsumsi kopi teratur bisa membantu mencegah Alzheimer
3. Tingkatkan kinerja otak dan fokus
4. Membantu mengurangi risiko kanker kulit.
5. Dalam level moderat, kopi membantu mengurangi gagal jantung
6. Menurunkan risiko diabetes pada wanita
7. Mengurangi risiko kanker kolon
8. Membantu menekan risiko penyakit Parkinson
9. Menekan risiko penyakit kardiovaskuler
10. Mempercepat pemulihan setelah berolahraga  >>Selengkapnya Manfaat Ngopi >>>  

Sementara Efek sampingnya adalah ...
1.Gelisah
2.Gangguan kardiovaskular
3.Sakit kepala
4. Usir Rasa Kantuk
6. Cepat Marah
7. Mengurangi Resiko Depresi
8. Gangguan pencernaan
9. Gangguan buang air kecil
10. Insomnia
11. Menjaga fungsi dan kesehatan hati
12. Mencegah penyakit diabetes
13. Meningkatkan kekuatan otak >>Selengkapnya efek samping ngopi>>>

Bagi yang ngopi ngajak-ngajak ya.... salam n merdeka
Read More
Published Juni 02, 2014 by with 0 comment

Bank-Bank yang ada di Sape

Kenapa nama-nama bank yang ada di Sape ini harus saya posting pada blog ini? ya, karena beberapa hari yang lalu teman-teman dari luar daerah menelpon menanyakan bank apa saja yang ada di situ.

Menyelam sambil minum air, mungkin saja ada yang membutuhkan informasi ini ke depan atau kapan saja. Langsung saja saya sebutkan nama-nama bank yang ada di Sape ini:
1. BNI (ATM 3 Unit)
2. BRI (ATM 1 Unit)
3. Bank Danamon (ATM...)
4. Bank NTB (ATM 1 Unit)
5. Bank Bias (ATM ...)
6. Bank BPR
7. Bank Pesisir Akbar


Read More
Published Juni 01, 2014 by with 0 comment

Abu Vulkanik Gunung Sangiang Mendarat Hingga Australia

Lokasi: Pelabuhan Sape Bima
Praduga sebelumnya memang terbukti, bahwa abu vulkanik letusan gunung sangiang yang berlokasi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sampai ke Australia. Beberapa media cetak maupun elekronik mengabarkan bahwa Abu vulkanik mencapai Australia Tengah, sehingga penerbangan batal dilakukan.

Sore itu (30/05/14) sebagaimana yang terlihat pada photo ini, vulkanik mengarah ke tenggara, sementara wilayah yang ada di tenggara dari lokasi ini yaitu Pulau Komodo, kabupaten Sumba NTT dan Australia.

Sore ini (01/06/14) Sape dan sekitarnya lumayan kondusif abu vilkanik hanya sedikit saja mendarat di wilayah ini. Namun meski demikian sebaiknya pengendara sepeda motor senantiasa mengenakan masker dan kacamata atau helm berkaca.
Read More