Published April 27, 2012 by with 2 comments

SMA Negeri 1 Sape Belajar Bahasa Arab

SMA Negeri 1 Sape  Belajar Bahasa Arab - Meskipun sekolah ini merupakan sekolah umum (bukan Madrasah Aliyah atau Pesantren), namun tak kalah hebatnya dengan sekolah "Madrasah" bahkan pesantren-pun bisa di-adu. Bagaimana tidak, SMA Negeri 1 Sape ini, mengadopsi sistem belajar/pembelajaran Pesantren Modern IMMIM di Makassar, dan Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Karena sekolah umum, pastilah beda dari efisien waktu. maksudnya, pesantren memiliki waktu yang banyak untuk belajar dan praktek "bercakap/dialog" bahasa karena mereka tinggal dalam asrama.

Kondisi di SMA Negeri 1 Sape juga melakukan hal serupa, seperti praktek bercakap dengan bahasa Arab, harus ada tambahan setoran hapalan mufradat "kosa kata" dalam tiap harinya, belajar mengarang cerita "Insya' Kitabah", melakukan games bahasa Arab dan ada pula jasus (mata-mata). Jasus ini adalah siswa yang ditunjuk khusus oleh guru bahasa Arab untuk memata-matai temannya yang berbahasa selain bahasa Arab dan tidak boleh diketahui oleh temannya yang lain bahwa dia merupakan jusus.

Apa hukuman bagi yang melanggar bahasa ini? mereka akan di kenakan sanksi penambahan setoran hafalan 2 kali lipat dari yang ditentukan. misalnya, kalau yang ditentukan perharinya 10 mufradat, maka si pelanggar ini harus menghafal 20 Mufradat. adil bukan...?
SMA Negeri 1 Sape memiliki 3 orang guru bahasa Arab, yaitu : Jauhar, S.Ag (Fakultas Adab Jurusan Bahasa Arab, IAIN Alauddin Makassar), Firmansyah, S.Ag. (Fakultas Tarbiyah, Jawa Timur) dan Abdul Munir, S.Pd.I (Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, UIN Alauddin Makassar). dan mereka pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren. 

Disamping seluruh siswa mengikuti proses pembelajaran dalam kelas, namun ada sebagian siswa yang dibina khusus yang dinamakan "An-Nadhwa" atau "Meetting Members" dalam bahasa Inggrisnya. Anggota "An-Nadhwa" ini lebih intensif dalam kegiatan pengembangan Bahasa Arab mereka, baik lingkungan sekolah, rumah siswa ataupun langsung pada guru bahasa Arabnya. Dalam pertemuan An-Nadhwa ini mereka belajar terjemahkan kitab-kitab, berpidato, cerita pendek, diskusi-diskusi semuanya dengan bahasa Arab.

2 komentar:

Silakan titip komentar anda..